Secara harfiah, tune-up berarti penyetelan.
Pada kendaraan bermotor tune-up bermakna penyetelan kembali mesin
kendaraan agar dapat kembali atau mendekati kondisi kerja optimum.
Seperti yang sudah pernah kita singgung di tulisan sebelumnya bahwa di
dalam mesin banyak sekali komponen mesin yang bergerak. Gerakan-gerakan
komponen kendaraan dalam kurun waktu tertentu akan menyebabkan
komponen-komponen tersebut berubah setelannya.
Langkah-langkah yang dilakukan kurang lebih sama antara mesin bensin
dan mesin diesel. Untuk mesin bensin, pada mesin konvensional
langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
Penyetelan kembali sistem pengapian.
Pada kendaraan yang masih menggunakan platina dan kondensor sebagai
penghantar arus listrik dari koil ke busi, kondisi platina dan kondensor
akan diperiksa, apabila sudah terjadi keausan, maka platina dan
kondensornya akan diganti. Selanjutnya adalah pengecekan kondisi busi,
apabila busi sudah berwarna hitam pada bagian bawah elektrodanya, dan
elektrodanya sudah aus, maka busi harus diganti. Semua busi sebaiknya
dilakukan penggantian agar kondisi pengapian tidak pincang. Setelah busi
diganti, dilanjutkan dengan pengaturan derajat pengapian sesuai dengan
standarnya dengan cara memutar distributor (montir kerap menyebutnya
dengan delko) dengan bantuan timing light sebagai indikatornya. Apabila
kendaraan kita menggunakan sistem CDI sebagai penghantar arusnya,
langkah yang dilakukan cukup dengan penggantian busi dan pada kendaraan
yang derajat pengapiannya masih bisa distel secara manual, sama dengan
langkah diatas, dilakukan penyetelan derajat pengapian.
Pembersihan sistem pasokan bahan bakar.
Langkah selanjutnya dari proses tune-up adalah membersihkan sistem
pasokan bahan bakar. Untuk kendaraan yang masih menggunakan karburator,
setelah rumah saringan udara dicopot karburator akan disemprot dengan
cairan carburator cleaner. Hal yang sama juga dilakukan pada mesin
dengan sistem injeksi bahan bakar elektronik, permukaan bagian dalam
dari throttle body akan disemprot dengan injector cleaner.
Selain penyetelan dan pembersihan tadi, sebaiknya saat tune-up juga dibarengi dengan penggantian oli kendaraan.
Oli mesin idealnya diganti secara berkala, yang intervalnya bergantung
pada jenis oli yang dipakai. Saat ini rata-rata oli sintetis maupun semi
sintetis menganjurkan penggantian oli setiap 5000 km hingga 10000 km.
Untuk oli transmisi dan gardan (untuk kendaraan berpenggerak roda
belakang) sebaiknya diganti mengikuti anjuran dari pabrikan oli
masing-masing, namun rata-rata penggantian oli transmisi dan gardan
berlaku pada interval 10000 km.
Sebagai tambahan, untuk mesin kendaraan yang menggunakan timing belt,
ada baiknya memeriksa kondisi dari timing beltnya. Sebagai acuan umur
pakai timing belt, bisa berpatokan pada informasi yang terdapat pada
buku pedoman pemilik kendaraan/owners manual book. Ada kendaraan yang
mensyaratkan penggantian timing belt setiap 20000 km, 40000 km bahkan
100000 km.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Pentingnya Tune Up Mobil Anda"
Posting Komentar